TENTANG KAMI

PERSIAPAN PELANTIKAN IPM RANTING SMP 'AISYIYAH MUHAMMADIYAH 3 MALANG
ALAHMADULILLAH,,
HARI INI ADALAH AKAN JADI HARI YANG BERSEJARAH BAGI IPM RANTING SMP 'AISYIYAH MUHAMMADIYAH 3 MALANG. KARENA SIANG NANTI, KETUA DAN ANGGOTA IPM RANTING SMP 'AISYIYAH MUHAMMADIYAH 3 YANG BARU AKAN DILANTIK OLEH PIMPINAN DAERAH IPM KOTA MALANG DENGAN DISAKSIKAN OLEH KEPALA SMP 'AISYIYAH MUHAMMADIYAH 3 MALANG.
KAMI SEGENAP WARGA SMPAM 3 MALANG, MENGUCAPKAN SELAMAT DAN SUKSES ATAS PELANTIKAN IPM RANTING SMPAM 3 MALANG. SEMOGA ACARA PELANTIKAN ITU BERJALAN LANCAR. DAN AMANAH YANG DIEMBANKAN KEPADA KETUA DAN ANGGOTA IPM RANTING SMPAM 3 MALANG BISA DIJALANKAN DENGAN BAIK. KARENA AMANAH AKAN DIMINTAI TANGGUNG JAWAB OLEH ALLAH AZZA WA JALLA.


Subhanallah..! Masjid Tak Tersentuh Tsunami Mentawai, 50 Orang Selamat

Pagi itu, sekitar pukul 10.00 WIB, langit Sikakap tampak mendung. Di luar rumah tanah tampak lanyah. Pepohonan dan rerumputan masih basah setelah diguyur hujan deras sepanjang malam. Sebentar lagi, sepertinya hujan deras bakal turun. Ya, membasuh duka Bumi Sikerei.

Di luar rumah, bau mayat menyengat. Aroma tak sedap menebar ditiup angin. Memang, hingga Jumat (29/10), mayat masih bergelimpangan di pinggir jalan. Pikiran saya langsung terbayang ratusan warga Pagai Selatan yang bertahan di perbukitan, dalam kondisi hujan badai. Selain menahan lapar, dinginnya malam, mereka harus melawan penyakit yang kini menyerang.

Ternyata benar. Hujan deras mengguyur Sikakap. Tak hanya hujan, tapi juga badai. Di posko utama, para jurnalis dan relawan telah berkumpul. Seperti biasa, setiap pagi kami siap-siap menyisir desa terpencil yang belum terjamah bantuan. Pagi itu, tim relawan dan jurnalis hendak menuju Dusun Pasa Puat di Pagai Utara. Dusun itu, semua rumah hancur. Mujur, tidak ada korban jiwa.
..."Kami dalam masjid ada sekitar 50 orang, sedangkan warga yang lain telah menyelamatkan diri ke perbukitan yang berjarak satu kilometer dari masjid. Melihat masjid tidak kena sama sekali, kami merasa heran. Setelah itu kami sadar ini adalah kehendak Tuhan,...
Perjalanan menggunakan kapal kayu atau long boat. Kapal itu mampu memuat 12 orang dan sedikit logistik untuk pengungsi. Berapa menit berlayar, gelombang dua meter menghadang. Pelayaran pun dihentikan. Setelah menunggu sekitar satu jam, boat yang dinakhodai Dayat itu dilanjutkan selama dua jam pelayaran. Sepanjang perjalanan, boat nyaris karam karena dipenuhi air. Kami sampai di tujuan sekitar pukul 17.00 WIB.

Dari pantai, Dusun Pasa Puat sunyi senyap. Sedikit pun tidak terlihat tanda-tanda seperti sebuah kampung. Permukiman penduduk rata dengan tanah. Tak satu pun rumah warga yang berdiri. Semua tiarap. Hanya ada satu bangunan berdiri kokoh menghadap pantai. Ya, sebuah masjid. Garin masjid itu juga selamat. Zulfikar namanya.
Hari beranjak senja. Hujan belum juga reda. Zulfikar tampak bersiap menunaikan Shalat Maghrib. Dalam obrolannya, pria berusia 40 tahun itu mengaku telah tingal di dusun itu sejak kecil. Sama dengan usia masjid itu yang berdiri sekitar tahun 1960 silam. "Ini masjid tertua di dusun kami. Bentuk masjid itu sudah tidak asli lagi, karena terus diperbaiki," ujar Zulfikar.

Zulfikar menceritakan, masjid ini sama sekali tidak tersentuh tsunami pada malam itu. Padahal, lokasinya tidak jauh dari pantai. Sedangkan rumah-rumah warga di sekitar masjid, rata dengan tanah. Masjid inilah yang menjadi tempat perlindungan masyarakat saat gelombang besar datang.

Seperti mukjizat, air laut hanya sampai di teras masjid. Di luar masjid, Zulfikar melihat dengan mata kepala sendiri gelombang tsunami mencapai delapan meter. "Kami dalam masjid ada sekitar 50 orang, sedangkan warga yang lain telah menyelamatkan diri ke perbukitan yang berjarak satu kilometer dari masjid. Melihat masjid tidak kena sama sekali, kami merasa heran. Setelah itu kami sadar ini adalah kehendak Tuhan," jelas pria berjenggot itu.

Zulfikar dan 50 warga lainnya tidak henti-henti mengucap kebesaran Allah. Di luar masjid, tsunami terus menerjang sebanyak tiga gelombang. Tiada yang menduga, tsunami menghindar dari masjid. "Sepertinya, di masjid air terbelah, sehingga lantai masjid pun tidak basah sama sekali," kenangnya.


IKUT SERTA MEMPERINGATI HARI BUMI
IPM Ranting SMP 'Aisyiyah Muhammadiyah 3 Malang, beberapa waktu yang lalu mendapatkan undangan dari Dewan Perwakilan Anak Kota Malang untuk ikut serta dalam memperingati Hari Bumi. Rangkaian acara yang diikuti antara lain Wall Painting, Body Painting dan Membagikan brosur terkait Hari Bumi. Bahkan teman kami Syamsul Arifin, saking antusiasnya sampai dia rela tubuhnya di "kloning" menjadi pohon dan harus berjalan dengan kondisi yang seperti itu.
SELAMAT HARI BUMI, LETS SAVE OUR EARTH FROM POLLUTION, ILLEGAL LOGGING AND GLOBAL WARMING.


PEMIMPIN BARU NUANSA BARU
Alhamdulillah....
kiranya itu kalimat yang paling pas untuk menggambarkan bagaimana bahagianya kami, karena kami IPM Ranting SMP 'Aisyiyah Muhammadiyah 3 Malang telah dapat menjalankan amanah yang dibebankan kepada kami selama periode 2010-2011...
and....
there are, the new leaders of IPM SMP 'AISYIYAH MUHAMMADIYAH 3 MALANG....
KETUA : RETNO SETYO WULANDARI
WAKIL KETUA : MIFTAHUL ULUM

SEKRETARIS : ELIYA WIDIANA PUTRI
WAKIL SEKRETARIS : MUHAMMAD NIZAR

BENDAHARA : UMMU AIMAN RAJAB
WAKIL BENDAHARA : BURHANUDDIN

BIDANG PENGKADERAN
KETUA : BAYU BINTANG PRADANA
ANGGOTA : MUHAMMAD SUBEKTI
ERVINA ELLYSA RAHMAN
BIDANG KAJIAN DAKWAH ISLAM
KETUA : SYAMSUDIN RENDANG KENI
ANGGOTA : SYAMSUL ARIFIN
BIDANG PENGKAJIAN ILMU PENGETAHUAN
KETUA : MUHAMMAD YAHYA ISMAIL
ANGGOTA : SITI LINDA SARI
HAIDAR AHMAD ZUHDI
BIDANG APRESIASI SENI KEBUDAYAAN
KETUA : RENDY PRASETYO
ANGGOTA : DEA ANURADA RPL
ERFAN ADI SAPUTRA
BIDANG E-MADDING
KETUA : ZULFIKAR ALI WAKHID
ANGGOTA : HERYANTO
ARIANI AMBARWATI
ERI HERAWATI
ELVIRA ADINDA PUTRI

congratulation my brother....
i hope Allah always help you are to do this amanah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar