KULTUM KAMI ^_^

Tiga Amalan Baik الحَمْدُ لِلَّهِ الْوَاسِعِ الْعَظِيْمِ الْبِرِّ الرَّحِيْمِ خَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ وَأَنْزَلَ الشَّرْعَ فَيَسَّرَهُ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، بَدَأَ الْخَلْقَ وَأَنْهَاهُ وَيَسَّرَ الْفُلْكَ وَأَجْرَاهُ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ. Kaum Muslimin Yang Terhormat Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang dan ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti. Kadang naik kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat kita dicaci. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup. Oleh sebab itu, agar tidak terombang-ambing dan tetap tegar dalam menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan dan amalan dalam hidup. Tiga amalan baik tersebut adalah Istiqomah, Istikharah dan Istighfar yang kita singkat TIGA IS. 1. Istiqomah. yaitu kokoh dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu pentingnya istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam berpesan kepada seseorang seperti dalam Al-Hadits berikut: عَنْ أَبِيْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، قُلْ لِيْ فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُهُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ. قَالَ: قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ. (رواه مسلم( “Dari Abi Sufyan bin Abdullah Radhiallaahu anhu berkata: Aku telah berkata, “Wahai asulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu bertanya kepada orang lain selain engkau. Nabi menjawab, ‘Katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah’.” (HR. Muslim). Orang yang istiqamah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada persoalan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram halal, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas kenikmatan, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan. Orang seperti itulah yang dipuji Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam Al-Qur-an surat Fushshilat ayat 30: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatahkan): “Janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Qs. Fushshilat: 30) 2. Istikharah, selalu mohon petunjuk Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang muslim yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau mengucapkan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah. Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ. (رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة( Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah). Orang bijak berkata “Think today and speak tomorrow” (berfikirlah hari ini dan bicaralah esok hari). Kalau ucapan itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang lain maka tahanlah, jangan diucapkan, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa sakit. Tapi ucapan itu benar dan baik maka katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita menjadi lemas untuk bisa meneriakkan kebenaran dan keadilan serta menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Mengenai kebebasan ini, malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam untuk memberikan rambu-rambu kehidupan, beliau bersabda: أَتَانِيْ جِبْرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدًا عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقٌ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ. (رواه البيهقي عن جابر( Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah sesukamu, tapi sesungguhnya engkau suatu saat akan mati, cintailah apa yang engkau sukai tapi engkau suatu saat pasti berpisah juga dan lakukanlah apa yang engkau inginkan sesungguhnya semua itu ada balasannya. (HR.Baihaqi dari Jabir). Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ini semakin penting untuk diresapi ketika akhir-akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa logika dan data yang benar dan bertindak sekehendakya tanpa mengindahkan etika agama . Para pakar barang kali untuk saat-saat ini, lebih bijaksana untuk banyak mendengar daripada berbicara yang kadang-kadang justru membingungkan masyarakat. Kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita benar-benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari. Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: مَا خَابَ مَنِ اسْتَخَارَ وَلاَ نَدِمَ مَنِ اسْتَشَارَ وَلاَ عَالَ مَنِ اقْتَصَدَ. Tidak akan rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat. (HR. Thabrani dari Anas) 3. Istighfar, yaitu selalu instropeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah Rabbul Izati. Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena ia harus diobati. Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir-akhir ini yang diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instropeksi masa lalu, memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridloan Allah. Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan karena kemalasan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan terobosan-teroboan yang produktif, maka kreatifitas dan etos kerja umat yang harus kita tumbuhkan. Akan tetapi adakalanya kehidupan sosial ekonomi sebuah bangsa mengalami kesulitan. Kesulitan itu disebabkan karena dosa-dosa masa lalu yang menumpuk yang belum bertaubat darinya secara massal. Jika itu penyebabnya, maka obat satu-satunya adalah beristighfar dan bertobat. Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi Hud Alaihissalam, kepada kaumnya: “Dan (Hud) berkata, hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa” (QS. Hud:52). Para Jamaah yang dimuliakan Allah. Sekali lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan selamat dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak kita harus memiliki dan melakukan TIGA IS di atas yaitu Istiqomah, Istikharah dan Istighfar. Mudah-mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menatap masa depan dengan keimanan dan rahmatNya yang melimpah. Amin Assalamualaikum wr.wb ;)

*DISIPLIN DALAM KELUARGA

Keluarga adalah tempat kehidupan bersama-sama antara bapak ibu dan juga anak, keluarga merupakan tempat memulai dan pemupukan disiplin, maka akan lebih mudah ditanamkan disiplin di sekolah maupun di masyarakat. Disiplin dalam keluarga misalnya bangun pagi dan melaksanakan sholat shubuh berjamaah , membantu ayah dan ibu untuk membersihkan rumah, membereskan tempat tidur kemudian mandi, sarapan pagi bersama dan berangkat ke sekolah. Apabila hal semacam ini dilaksanakan oleh anak secara teratur, niscayah akan terbiasa berlaku tertib dan disiplin dalam mentaati aturan.
Disiplin toh tidak akan merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Bahkan disiplin bisa mencerminkan kepribadian yang tinggi baik dalam keluarga maupun masyarakat.



*KITAB DAN SHUHUF

Pengerian kitab ialah wahyu atau firman Allah yang diturunkan kepada nabi dan rasul secara lengkap ditulis dalam satu kesatuan.
Sedangkan pengertian shuhuf adalah lembaran-lembaran yang terdiri atas tulisan firman Allah yang masih terpisah-pisah. Di dalam al-qur'an di jelaskan pada surat Al-a'la ayat 18-19, yang artinya: "sesungguhnya ini benar-benar terdapat pada kitab-kitab yang dahulu (yaitu) kitab-kitab ibrahim dan musa." Dalam ayat ini memang tidak di bedakan antara kitab & shuhuf, tetapi muhammad rasulullah membedakan dengan menyuruh sahabat-sahabatnya untuk menuliskan ayat pada pelepa kurma, kulit atau tulang hewan. Lembaran pelepa kurma, kulit dan tulang hewan yang terpisah-pisah.inilah yang dimaksud suhuf.
sedangkan pada masa nabi ibrahim dan musa pengertian suhuf itu adalah satu surat dalam al.qur'an terdiri dari 114 suhuf. ini menunjukkkan bahwa pengertian kitab dan suhuf dapat di bedakan. suhuf adalah bagian dari pada kitab yang belum terkumpul menjadi mushaf. sekian kultum dari saya kalau ada kurang lebihnya saya mohon maaf


*DENDAM

Dendam dalam bahasa arab disebut hiqdu artinya mempunyai keinginan yang kuat untuk membalas apa yang diterima akibat perbuatan orang lain.sikap pembalasan ini biasanya ditujukan pada orang yang melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan baginya. sedangkan pendendam adalah orang yang melakukan balas dendam pada orang lain. sifat dendam pada diri seseorang biasanya muncul dari rasa marah yang timbul akibat perbuatan orang lain. ALLAH SWT sangat membenci orang yang memiliki sifat pendendam. agama islam melarang sifat dendam ini dan kaum muslim harus menjauhinya. dan akan di dilaknat oleh ALLAH SWT dan mendapat siksa pada hari kelak dan rasulullah bersabda
" jangan lah kamu saling bermarah-marahan, jangan pula saling dengki , dan jangan saling acuh tak acuh pada orang lain tetapi jadilah kamu sekalian bersaudara. islam melarang umatnya untuk saling bermusuhan lebih dari 3 hari."(hadist riwayat bukori muslim) akibat sikap dendam
1. hidupnya akan dikucilkan oleh masyarakat sekitarnya.
2. banyak teman-teman yang akan memusuhi dan menjauhinya
3. kunci rusaknya tali silaturahmi dan persaudaraan antara sesama
4. merupakan dosa besar dan akan disiksa oleh api neraka

*KUNCI KENIKMATAN ADALAH BERSYUKUR

Banyak hal yang dapat memberikan kenikmatan hidup seperti harta, pangkat, jabatan yang bisa memberikan kenikmatan hidup, makanan yang mengenyangkan, minuman yang menyegarkan dan rumah yang mententramkan.
Kenikmatan yang paling besar yang diberikan Allah kepada kit adalah : nikmat iman dan nikmat islam. keduanya akan mengantarkan kita pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Orang islam yang beriman adalah umat yang disenangi Allah, dalam al-qur'an surat Yasin ayat 57-58 Allah berfirman bahwa "tuhan yang maha pengasih mengirimkan salam atau rasa damai.


*CINTA TERHADAP LAWAN JENIS

Cinta terhadap lawan jenis ini salah satu bentuk cinta yang memiliki titik tolak yang berbeda dengan cinta yang lain. Cinta terhadap lawan jenis pada manusia mempunyai akar yang berbeda dari cinta-cinta jenis lain. Cinta ini berhubungan dengan struktur tubuh laki-laki dengan tubuh perempuan ia tak kenal batasan dan aturan. Memecahkan segala apa yang ditemui didepannya. Perasaan cinta ini mudah tersulud dengan rangsangan. Ia memenuhi akal pikiran.
Dengan kekuatan dan kegoncangan seperti ini maka cinta memiliki tugas yang paling penting dalam keberadaan manusia. Yaitu merealisasikan keindahan dan kesempurnaannya. Kemudian memulai sistem reproduksi dia dapat melahirkan keturunan bagi makhluk paling terhormat dimuka bumi guna menjaga keberadaan manusia dan keterunannya.