Selasa, 10 Mei 2011

Di Bodohi Pendidikan? Benarkah

Tanpa sadar ternyata kita telah lama berkutat tentang sesuatu membohongi umat islam di Indonesia, mulai dari hari kebangkitan nasional yang mengambil hari berdirinya budi utomo, bukan dari berdirinya Sarikat islam yang berdiri 3 tahun sebelumnya, sampai dengan fatahillah yang katanya pembebas Batavia (betawi sekarang) yang sampai sekarang setiap tanggal 22 juni selalu diperingati.
Dan ini satu hal lagi kejanggalan tentang system pendidikan di Indonesia yang dapat ilustrasikan sebagai berikut :
Seorang INDONESIA yang bekerja pada sebuah perusahaan asing, di PHK, karena kesalahan menerapkan dosis pengolahan limbah. Kesalahan ini terkuak ketika seorang pakar limbah dari Eropa mengawasi secara langsung proses pengolahan limbah yang dianggap selalu gagal. Ternyata alasan kesalahan adalah, takaran timbang yang dipakai dalam buku petunjuknya menggunakan satuan pound dan ounce.
Kesalahan fatal muncul karena yang bersangkutan mengartikan 1 pound = 0,5 kg. dan 1 ounce (ons) = 100 gram, sesuai pelajaran yang ia terima dari sekolah. Sebelum PHK dijatuhkan, dia diberi 7 hari untuk membela diri dgn. cara menunjukkan acuan ilmiah yang menyatakan 1 ounce (ons) = 100 g. Usaha maksimum yang dilakukan hanya bisa menunjukkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengartikan ons (bukan ditulis ounce) adalah satuan berat senilai 1/10 kilogram. Acuan lain termasuk tabel-tabel konversi yang berlaku sah atau dikenal secara internasional tidak bisa ditemukan. Prihatin dan penasaran atas kasus diatas, hal ini ditanyakan kepada lembaga yang paling berwenang atas sistem takar-timbang dan ukur di Indonesia, yaitu Direktorat Metrologi .
Ternyata, pihak Dir. Metrologi-pun telah lama melarang pemakaian satuan ons disamakan dengan 100 gram. Mereka sebenarnya meminta pemakaian satuan yang termasuk dalam Sistem Internasional (metrik) di Indonesia. Untuk ukuran berat, satuannya adalah gram dan kelipatannya. Satuan Ons bukanlah bagian dari sistem metrik ini. Kemudian untuk menghilangkan kebiasaan memakai satuan ons ini, Direktorat Metrologi sejak lama telah memusnahkan semua anak timbangan (bandul atau timbal) yang bertulisan “ons” dan “pound”. Lepas dari adanya kebiasaan kita mengatakan 1 onfiltered= 100 gram dan 1 pound = 500 gram, ternyata tidak pernah ada acuan sistem takar-timbang legal atau pengakuan internasional atas satuan ons yang nilainya setara dengan 100 gram.
Dalam sistem timbangan internasional, tidak pernah dikenal adanya satuan ONS khusus Indonesia. Jadi, hal ini adalah suatu kesalahan yang diwariskan turun-temurun. Sampai kapan mau dipertahankan ? Salah satu konversi untuk satuan berat yang umum dipakai SAH secara internasional adalah sistem avoirdupois / avdp. (baca : averdupoa).
1 ounce/ons/onza = 28,35 gram (bukan 100 g)
1 pound = 453 gram (bukan 500 g)
1 pound = 16 ounce (bukan 5 ons)
Bayangkan saja, bagaimana jadinya kalau seorang apoteker meracik resep obat yang seharusnya hanya diberi 28 gram, namun diberi 100 gram. Apakah kesalahan semacam ini bisa di kategorikan sebagai malapraktek ? Pelajarannya memang begitu, kalau murid tidak mengerti, dihukum !!! Jadi, kalau malapraktik, logikanya adalah tanggung jawab yang mengajarkan. jadi kapan kita mau mengaku salah dan mengajarkan kebenaran pada masyarakat dan anak-anak kita?
Nah, apakah ini juga merupakan kesalahan warisan dari pemerintah, orde baru, orde lama atau dari jaman penjajahan Belanda ?? Allahualam